PROFIL PUSKESMAS BALEREJO
SEJARAH
Puskesmas Balerejo
adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun yang bertanggung
jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di sebagian wilayah kecamatan.
Sebagai unit pelaksana teknis, Puskesmas melaksanakan sebagian tugas Dinas
Kesehatan kabupaten Madiun. Puskesmas berdasarkan kebijakan dasar pusat
kesehatan masyarakat (Keputusan Menteri Kesehatan nomor 128 tahun 2004)
mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam sistem kesehatan nasional dan
sistem kesehatan kabupaten. Puskesmas memiliki fungsi yang penting dalam
mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional. Fungsi penting
tersebut antara lain:
·
Puskesmas
berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan. Dalam hal
ini puskesmas berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah
kerjanya agar menyelenggarakan pembangunan berwawasan kesehatan. Puskesmas ikut
aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap
program pembangunan di wilayah kerjanya serta mengutamakan pemeliharaan
kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan dan pemulihan.
·
Puskesmas
merupakan pusat pemberdayaan masyarakat. Dalam hal ini puskesmas berupaya agar
perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat memiliki
kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk
hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk
pembiayaan serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan
program kesehatan.
·
Puskesmas
merupakan pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Dalam hal ini Puskesmas
menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu
dan berkesinam-bungan
dalam bentuk pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Selanjutnya,
berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 741/Menkes/PER/VII/2008 tentang
standar pelayanan minimal bidang kesehatan di kabupaten/kota, telah ditetapkan
indikator kinerja dan target pembangunan kesehatan tahun 2010-2015 yang
mencakup pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan, penyelidikan
epidemiologi dan penanggulangan kejadian luar biasa serta promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat.
Puskesmas Balerejo
berdiri sejak tahun 1952 yang
memiliki bangunan fisik, sarana prasarana dan ketenagaan yang sangat terbatas
yaitu memberikan pelayanan balai pengobatan saja. Berikut ini sejarah berdirinya Puskesmas Balerejo dari
awal sampai sekarang.
Pada tahun 1952
dipimpin oleh Bapak Samiran dalam bentuk Balai Pengobatan dengan 1 (satu)
bidan, staf pembantu bidan, juru malaria (Pak Kusman, Pak Samidi, Pak Mursidi
dan Pak Samsuri), program imunisasi (Pak Hartoyoso) dan satu staf Kesehatan
Lingkungan/HS (Bapak FX. Sukarman), juru kusta (Bapak Sarmin), dan 1 (satu)
pembantu BP (Pak Kusno).
Pada 1 Desember 1974
mulai berubah dari BP menjadi Puskesmas dipimpin oleh Bapak Hantoko dengan staf
sebanyak 10 (sepuluh) orang. Pada saat ini ada 7 (tujuh) program pokok
kesehatan, antara lain: BP, KIA, KB, Gizi, Imunisasi, P2M dan Laboratorium.
Pada tanggal 1 April
1978 sampai April 1981 Kepala Puskesmas dipimpin oleh dr. Susi Candra masih
dengan 7 (tujuh) program pokok kesehatan, namun sudah bertambah dengan UKS.
Pada April 1981 sampai
April 1983 dipimpin oleh Ibu dr. Wijayanti. Pada saat ini ada penambahan
program gizi.
Pada tahun 1983 sampai
1990 dipimpin oleh dr. Rus Suheryanto. Pada saat ini program kesehatan masih
sama dengan tahun sebelumnya.
Pada tahun 1990 sampai
2010 dipimpin oleh Ibu dr. Sri Eminingsih. Pada masa ini dibentuk Unit Rawat
Inap sejak 1 Juli 1993 dengan kapasitas tempat tidur 10 (sepuluh) tempat tidur
hingga berkembang menjadi 30 (tiga puluh) tempat tidur kemudian pada tahun 1998
dibentuk Poned dengan 4 (empat) tempat tidur dan 2 (dua) tempat tidur tindakan.
Pada Oktober 2010
sampai dengan sekarang dipimpin oleh Bapak A. Agus Widodo, SKM.MMKes. Pada masa
ini sistem keuangan sudah berubah dengan menggunakan RKA dan hingga sekarang
mengarah kepada BLUD. Pada saat ini Puskesmas Balerejo sudah mulai melakukan
diversifikasi layanan kesehatan berupa Pelayanan UGD, Rawat Inap Poned,
Poliklinik Kandungan dengan dr. Sosialis Obsgyn Pojok Gizi, Laboratorium,
Poliklinik Gigi dan Apotek.
B. ASPEK
LEGAL
Puskesmas Balerejo
sebagai Unit Pelaksana Teknis Daerah didasari atas Peraturan Daerah Kabupaten
Madiun Nomor 8 Tahun 2008 tentang Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas
pada Dinas Kabupaten Madiun dan Peraturan Bupati Madiun Nomor 58 Tahun 2008 tentang
Penetapan Standar Operasional Puskesmas dan Tugas Pokok dan Fungsi. Keputusan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun Nomor 184. 4/0197/404. 102/2013 tentang
Izin Operasional Puskesmas.
C. LOKASI
Puskesmas Balerejo
terletak di Jalan Raya Madiun Surabaya No 82, Desa Balerejo, Kecamatan Balerejo
Kabupaten Madiun dengan nomor telepon 0351 - 383798 dan kode pos 63152. Puskesmas Balerejo berada di wilayah yang
sangat strategis karena berada di tepi jalan raya Madiun Surabaya. Letak Puskesmas Balerejo jika
dibandingkan dengan beberapa tempat yang memiliki fasilitas kesehatan adalah
sebagai berikut:
·
Desa
terjauh kurang lebih 7
km.
·
Ibu
kota Kabupaten Madiun (Pusat Pemerintahan) kurang lebih 7, 5 km.
·
Rumah
sakit umum dr. Soedono
Madiun 10 km.
·
Rumah
sakit umum Caruban Kab Madiun
7 km.
·
Puskesmas
Dimong 4 km.
·
Puskesmas
Simo 7 km.
·
Klinik
Rawat inap swasta Wahyu Husada
4 km.
·
Rumah Sakit Swasta Haji Ibrahim 6 km.
1.
Wilayah Kerja Puskesmas
a.
Perbatasan
Wilayah kerja
Puskesmas Balerejo dapat diuraikan sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kecamatan Pilang Kenceng
Sebelah Timur : Puskesmas Wonoasri
Sebelah Selatan : Kecamatan Madiun
Sebelah Barat : Kecamatan Madiun dan Kecamatan Sawahan
b.
Wilayah
Kerja
Wilayah kerja
Puskesmas Balerejo mencakup 10
desa:
·
Desa
Balerejo
·
Desa
Sumberbening
·
Desa Babadan Lor
·
Desa Warurejo
·
Desa Gading
·
Desa
Jerukgulung
·
Desa
KedungJati
·
Desa Kebonagung
·
Desa Garon
c.
Sarana
Penunjang di wilayah kerja
1)
Sarana Pendidikan
·
Taman Kanak-kanak : 16
·
Sekolah Dasar (SD) : 16
·
Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Sederajat : 2
·
Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sederajat : 1
·
Perguruan Tinggi : -
·
Pondok Pesantren : 1
2)
Tempat
– tempat umum
·
Pasar : 2
·
Supermarket/Minimarket : 1
·
Warung/RM : 249
·
Tempat Pengelolaan Makanan : 1
·
Hotel : -
3)
Sarana
Institusi
·
Sarana Kesehatan : 14
·
Sarana Pendidikan : 35
·
Sarana Ibadah : 116
·
Perkantoran : 24
2.
Karakteristik Wilayah
Wilayah kerja
Puskesmas Balerejo merupakan daerah agraris yang mayoritas masyarakatnya
sebagai petani. Luas Wilayah kurang lebih 3.001,76
Ha yang terbagi ke dalam 10
(sepuluh) desa sebagai berikut:
·
Balerejo
|
:
|
392,55 ha
|
·
Babadanlor
|
:
|
292,77 ha
|
·
Gading
|
:
|
250,35 ha
|
·
Garon
|
:
|
377,02 ha
|
·
Glonggong
|
:
|
305,05 ha
|
·
Jerukgulung
|
:
|
264,43 ha
|
·
Kebonagung
|
:
|
378,42 ha
|
·
Kedungjati
|
:
|
232,00 ha
|
·
Sumberbening
|
:
|
287,73 ha
|
·
warurejo
|
:
|
231,44 ha
|
Transportasi antar
desa semua dapat dilalui oleh semua kendaraan baik roda 2 ataupun roda 4.
3.
Data Kependudukan
Jumlah penduduk
Wilayah Puskesmas Balerejo Tahun 2014 adalah 23. 488 jiwa yang terdiri dari:
·
Laki-laki
|
:
|
11.420 jiwa
|
·
Perempuan
|
:
|
12.068 jiwa
|
Secara umum profil
penduduk dari Kecamatan Balerejo adalah sebagai berikut:
·
Jumlah
KK
|
:
|
8898
|
·
Jumlah
keluarga miskin (yankes)
|
:
|
3665
|
·
Jumlah
Masyarakat Miskin
|
:
|
5060
|
·
Jumlah
Rumah
|
:
|
6723
|
·
Jumlah
Desa CLTS
|
:
|
1
|
·
Jumlah
Ibu Hamil
|
:
|
314
|
·
Jumlah
Bayi
|
:
|
275
|
·
Jumlah
anak balita (1-4 tahun )
|
:
|
1090
|
·
Angka
Kematian Ibu
|
:
|
-
|
·
Angka
Kematian Bayi
|
:
|
1
|
·
Jumlah
Balita Gizi Buruk
|
:
|
12
|
·
Jumlah
PUS
|
:
|
4190
|
·
Jumlah
KB Aktif
|
:
|
3295
|
·
Jumlah
Peserta ASKES
|
:
|
3241
|
·
Jumlah
Peserta JKN
|
:
|
8389
|
Profil penduduk
berdasarkan tingkat Pendidikan adalah sebagai berikut
·
Tidak/Belum
tamat SD
|
:
|
5905
|
·
SD/MI
|
:
|
4498
|
·
SLTP/MTs
|
:
|
3602
|
·
SLTA/MA
|
:
|
6437
|
·
Akademi/PT
|
:
|
1005
|
D. PRODUK
JASA
Sebagai suatu unit
pelayanan kesehatan di bawah naungan Dinas Kesehatan serta sesuai dengan
tupoksi dari Puskesmas, dimana Puskesmas mengemban tugas sebagai pelayanan umum
kepada masyarakat yang tercermin dalam kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) yang bersifat preventif, promotif dan pelayanan khusus berupa kegiatan
Upaya Kesehatan Perorangan yang bersifat kuratif, rehabilitatif. Kegiatan yang
dilaksanakan yaitu:
1.
Upaya
Kesehatan Masyarakat
·
Kesehatan
Ibu dan Anak
·
Kesehatan
Lingkungan
·
Pemberantasan
Penyakit Menular (TB, Kusta, Demam berdarah dll)
·
Promkes
·
Gizi
Masyarakat
·
Usaha
Kesehatan Sekolah
·
Kesehatan
Usia Lanjut
·
Kesehatan
Jiwa
·
Usaha
Kesehatan Kerja
·
Penanggulangan
Bencana
2.
Upaya
Kesehatan Perorangan
·
Rawat
Jalan
ü Poli Umum
ü Poli Gigi dan mulut
ü Poli KIA
ü Poli KB
ü Poli Imunisasi
ü Pojok Gizi
·
Unit
Gawat Darurat
·
Rawat
Inap
Pelayanan Rawat Inap
Puskesmas Balerejo memiliki 30
tempat tidur.
·
Rawat
Inap PONED
Rawat Inap Poned
memiliki 4 tempat
tidur dengan 2 tempat tidur tindakan.
·
Laboratorium
·
Pelayanan
Farmasi
·
Pelayanan
Ambulan
·
Pengelolaan
Limbah
·
Rekam
Medik
·
Pelayanan
Administrasi Manajemen
·
Pelayanan
Laundry
·
Pustu
Babadan Lor
·
Pustu Kebonagung
·
Pustu Glonggong
·
Ponkesdes Warurejo
·
Ponkesdes Gading
·
Polindes Sumberbening
·
Polindes Jeruk Gulung
·
Polindes Kedungjati
·
Polindes Garon
E. ISU-ISU
STRATEGIS
·
Pelayanan
kesehatan dengan biaya yang lebih terjangkau oleh masyarakat
·
Lokasi
yang strategis yang mudah dijangkau oleh sarana transportasi yang ada
·
Ketersediaan
sarana prasarana yang menunjang pelayanan kesehatan yang baik
·
Ketersediaan
sumber daya manusia baik medis maupun non medis
·
Peningkatan
pelayanan pada pasien bekerjasama dengan pihak ketiga melalui pemberian makanan
dan minuman pada pasien rawat inap
·
Usaha
peningkatan mutu pelayanan pelayanan pada pasien dengan memberikan pelayanan
rahabilitasi medik
·
Usaha
peningkatan mutu pelayanan Puskesmas Balerejo dengan memberikan layanan
pemerikssan ECG, USG, Radiologi dan Laboratorium yang representatif
·
Pengelolaan
keuangan Puskesmas yang transparan dan efisien serta akuntabel
·
Pelayanan
yang aman, nyaman, terjangkau serta ramah bagi pasien dan keluarganya
·
Adanya
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebagai salah satu upaya pelayanan kesehatan
yang berbasis asuransi dengan biaya premi terjangkau
·
Pelayanan
bagi pemegang kartu Jaminan Kesehatan Nasional yang sesuai standar dan
memuaskan
·
Standarisasi
semua sarana dan prasarana pelayanan
·
Adanya
tuntutan penggunaan system elektronik dalam mendukung tranparansi dan
akuntabilitas pelayanan
·
Adanya
tuntutan penegakan remunerasi terkait kinerja staf
·
Adanya
tuntutan inovasi pelayanan sebagai usaha peningkatan pendapatan fungsional dan
kenyamanan pasien
·
Munculnya
kompetitor baik rumah sakit, balai pengobatan maupun klinik swasta, pengobatan
alternatif yang semakin banyak
·
Adanya
tuntutan untuk mengikuti perkembangan teknologi kedokteran yang membutuhkan
biaya yang besar
·
Loyalitas
pasien terhadap Puskesmas.